Gaya Hidup Tidak Sehat Bisa Picu Penyakit Kronis

Gaya Hidup Tidak Sehat Bisa Picu Penyakit Kronis

Gaya Hidup Tak Sehat Picu Penyakit Kronis

Warassehat.com – Gaya hidup kurang sehat, seperti jarang berolahraga atau makan sembarangan, berpotensi menimbulkan penyakit kronis. Penyakit ini makin sering menyerang orang-orang muda di kelompok usia produktif, akibat terlalu sibuk bekerja sehingga kurang memerhatikan kondisi kesehatan.

Penyakit Kronis adalah gangguan kesehatan yang berlangsung lama, biasanya lebih dari 1 tahun. Kebanyakan penyakit kronis disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Jenis penyakit ini sering tidak disadari sampai kondisinya sudah terlanjur parah, dan tidak jarang berujung pada kematian. Penyakit kronis juga diketahui merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit COVID-19.

Penyakit Kronis yang Bisa Menyerang Kelompok Usia Produktif

Ada tiga jenis penyakit kronis yang sering terjadi pada kelompok usia produktif, yaitu usia antara 25–50 tahun. Keempat penyakit kronis tersebut adalah:

1. Hipertensi

Pada tahun 2018, jumlah penderita hipertensi berusia produktif di Indonesia mencapai 34,1 persen. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 25,8 persen. Umumnya, hipertensi disebabkan oleh penuaan. Namun, akhir-akhir ini hipertensi juga banyak dialami oleh kelompok usia produktif yang tergolong masih muda, akibat masalah metabolisme, seperti obesitas. Biasanya, masalah metabolisme diawali oleh gaya hidup yang tidak sehat, misalnya jarang berolahraga. Meski tidak selalu menimbulkan gejala atau keluhan, hipertensi yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan penderitanya mengalami komplikasi, seperti stroke, gangguan ginjal, dan gagal jantung.

2. Stroke

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke jaringan otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam. Penderita stroke dalam kelompok usia produktif di Indonesia pada tahun 2018 mengalami peningkatan hingga 10,9 persen. Meskipun jumlah penderitanya masih jauh lebih sedikit daripada penderita hipertensi, stroke dapat menimbulkan gejala sisa yang jauh lebih merugikan, seperti kelumpuhan dan gangguan bicara (afasia), serta berbagai komplikasi stroke yang bisa berakibat fatal.

3. Diabetes

Diabetes atau kencing manis ada di urutan ketiga dalam daftar penyakit kronis yang paling banyak dialami oleh kelompok usia produktif di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan menyebabkan penderitanya mudah haus dan lapar, serta sering buang air kecil. Sama seperti penyakit kronis lainnya, diabetes sebenarnya bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti rajin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, serta menjaga berat badan ideal.

Definisi Penyakit Kronis

Penyakit kronis disebut-sebut menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Definisi penyakit kronis menurut WHO (World Health Organization) adalah penyakit yang terjadi dengan durasi panjang yang pada umumnya berkembang secara lambat serta terjadi akibat faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku. Faktanya, 80% orang dewasa yang berusia 65 tahun dan lebih tua memiliki setidaknya satu kondisi kronis, sementara 68% memiliki dua atau lebih.

Tetapi tidak bisa dipungkiri penyakit kronis juga dapat menyerang seseorang sejak usia muda. Hal ini dapat terjadi akibat perubahan gaya hidup modern yang semakin tidak sehat. Penyakit kronis akan sangat mengganggu aktivitas hidup sehari-hari penderitanya. Mengenali lebih dalam penyakit kronis itu sendiri menjadi langkah awal untuk dapat mencegahnya terjadi. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis penyakit kronis yang perlu Anda ketahui.

Cara Mencegah Penyakit Kronis

Untuk mencegah penyakit kronis, tentunya Anda harus menerapkan pola hidup yang sehat, yaitu dengan rutin berolahraga, aktif bergerak, makan makanan yang sehat, cukup minum air putih, dan beristirahat yang cukup. Namun, masalah yang disebabkan penyakit kronis tidak hanya pada keadaan fisik penderitanya. Menderita penyakit kronis juga bisa sangat membebani kondisi finansial.

Untuk mendapatkan pengobatan terbaik, biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Ditambah lagi, proses perawatan dan pemulihan jangka panjang juga memerlukan biaya yang cukup besar. Misalnya saja, perawatan untuk penyakit kronis yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), biaya pengobatan yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp150 juta atau bahkan lebih.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui mengenai Obat Herbal Untuk Sakit Paru-Paru Untuk Penyakit Kronis, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Ketahui Bahaya Diabetes dan Gejala Awalnya

Ketahui Bahaya Diabetes dan Gejala Awalnya

Bahaya Diabetes

Warassehat.com – Membangun kesadaran terhadap bahaya diabetes harus menjadi perhatian semua orang. Caranya, dengan mengenali ciri-ciri gejala gula darah tinggi, biar semakin waspada komplikasi penyakit diabetes. Maklum, banyak orang termasuk penderita diabetes yang tidak menyadari ciri-ciri atau gejala saat kadar gula darah melonjak tinggi. Padahal sebenarnya, banyak ciri-ciri gula darah tinggi yang tak jarang membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Dan wajib kalian ketehui Perbedaan Penyakit Kronis dan Penyakit Akut yang kita infomasikan. Penyakit diabetes atau kencing manis tidak hanya menyerang tubuh sendirian, namun juga bisa menimbulkan komplikasi. Ada berbagai penyakit yang muncul akibat dari kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh.

Pentingnya Mengetahui Bahaya Diabetes Sebelum Terlambat

Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur, penyakit diabetes melitus (DM) ini terbagi pada 2 type yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1 biasanya terjadi karena kelainan atau bawaan lahir. Sedangkan tipe 2 adalah terjadi saat dewasa dan berhubungan dengan pola hidup. Nah, orang dengan risiko terkena diabetes perlu mengecek kadar gula darah secara teratur. Soalnya, kadar gula darah tinggi secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan saraf. Melansir Everyday Health, American Diabetes Association (ADA) mencatat, seseorang dianggap memiliki kadar gula darah tinggi jika:

  • Gula darah puasa atau sebelum makan: di atas atau sebesar 126 mg/dL
  • Gula darah dua jam setelah makan: di atas atau sebesar 200 mg/dL
  • Hemoglobin A1C (HbA1C): di atas atau sebesar 6,5

Gejala Awal Diabetes

Bahaya diabetes yang tak boleh disepelekan Penyakit diabetes sering kali ditandai dengan gula darah tinggi. Saat gula darah ini melonjak, gejala diabetes yang bisa dirasakan penderitanya di antaranya:

  1. Sering lapar
  2. Sering haus
  3. Berat badan turun tanpa sebab jelas
  4. Sering kencing Penglihatan kabur
  5. Mudah lelah
  6. Luka sulit sembuh

Diabetes atau penyakit gula masih menjadi salah satu penyakit kronis yang berbahaya. World Health Organization (WHO) pada Juni 2020 silam melansir data tentang bahaya diabetes, di mana hampir setengah penyebab kematian orang sebelum usia 70 tahun pada tahun 2016, berhubungan dengan kadar gula darah yang tinggi, dan sebanyak 1,6 juta kematian disebabkan oleh diabetes. Sebelum terkena penyakit ini, mari kenali penyakit gula dan cara pencegahannya.

Tips dan Cara Mencegah Diabetes

Untuk mencegah diabetes, maka seorang perlu melakukan beberapa langkah berikut:

1. Mengurangi berat badan

Obesitas akan membuat seseorang 20-40 kali lipat terkena penyakit gula dibanding mereka yang berat badannya normal. Jadi, mengurangi 7%-10% berat badan akan menurunkan 50% risiko seseorang terkena diabetes.

2. Olahraga secara teratur

Salah satu cara yang ampuh dalam mengontrol berat badan ialah dengan rutin berolahraga. Membuat otot bekerja akan meningkatkan kemampuan sel-sel tubuh menggunakan insulin dan menyerap glukosa. Banyak gerak juga akan memberi tekanan rendah pada se-sel pembuat hormon insulin. Jurnal Harvard TH Chan School of Public Health menyebutkan, berolahraga minimal 30 menit setiap hari akan menurunkan 30% risiko diabetes.

3. Pola hidup sehat

Untuk mengontrol kadar gula darah, pengobatan diabetes melitus, baik terapi insulin, obat-obatan medis, maupun bahan alami, tetap perlu dibarengi dengan pola hidup sehat. Pola hidup sehat bahkan menjadi pilar utama dalam pengobatan diabetes tipe 2.

Jika mengalami diabetes tipe 2 dan masih tahap awal, biasanya dokter akan meminta Anda mengubah pola hidup dulu sebelum minum obat-obatan. Pasien diabetes bisa melakukan beberapa kebiasaan sehat berikut untuk mengontrol gula darahnya.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk kedalam Bahaya Diabetes lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.