Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Kronis

Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Kronis

Gaya Hidup Sehat Itu Wajib

Warassehat.com – Menerapkan Pola Hidup Sehat bisa membantu menjaga kebugaran tubuh serta menurunkan risiko penyakit kronis. Sebab, salah satu faktor yang bisa menjadi pemicu terjadinya penyakit kronis adalah menerapkan gaya hidup yang tidak sehat. Lantas, pola hidup seperti apa yang bisa membantu menurunkan risiko penyakit kronis?

Sebelumnya perlu diketahui, penyakit kronis adalah jenis penyakit yang terjadi dan diidap dalam jangka waktu lama. Biasanya, jenis penyakit ini menyerang dan bertahan dalam waktu lebih dari 6 bulan, bahkan bisa menetap hingga bertahun-tahun. Gejala penyakit ini juga biasanya tidak muncul secara tiba-tiba, akan tetap muncul perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu.

Menurut klinisi yang mendalami gaya hidup sehat dari Cleveland Clinic, Mladen Golubic, gaya hidup sehat adalah kunci penting untuk menghindari atau menyembuhkan diri dari penyakit kronis. “Kebiasaan hidup sehat bisa mencegah atau menyembuhkan kita dari berbagai penyakit kronis,” ucapnya. Lantas, seperti apakah pola hidup sehat yang benar-benar membantu kita untuk terhindar dari berbagai penyakit kronis?

Rekomendasi Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Kronis

Berbagai penyakit kronis seperti kanker, gangguan kardiovaskular, diabetes, dan stroke, adalah penyebab utama kematian di dunia ini. Kabar baiknya, 80 persen penyakit kronis bisa kita minimalisasi dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan dan rutin olahraga. Untuk mengurangi risiko penyakit kronis, Gloubic menyarankan kita agar menerapkan 10 gaya hidup sehat seperti berikut:

1. Menjaga Pola Makan

Para Pakar Kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi sayuran segar atau makanan yang tidak mengalami pemrosesan tinggi. Menurutnya, memperbanyak konsumsi sayur bisa mengurangi risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Selain itu, memperbanyak asupan sayuran – seperti yang diterapkan dalam diet mediterania – terbukti dapat mengurnagi risiko penyakit kardiovaskular. Diet mediterania merupakan pola makan yang menyarankan pelakunya untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun.

Bahkan, mengonsumsi banyak sayuran telah terbukti dapat meningkatkan peluang kesembuhan dari kondisi kronis yang terkait pola makan, seperti penyakit jantung. Manfaat tersebut bisa kita dapatkan dengan menghindari konsumsi daging merah.

2. Rutin Olahraga

Rutin olahraga juga membantu sistem tubuh agar berfungsi optimal. Banyak ahli kesehatan merekomendasikan kita untuk melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit setiap minggu. Jika merasa tidak mampu, Gloubic merekomendasikan kita untuk memulainya dengan melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki.

“Jalan kaki adalah hal yang mudah bagi banyak orang. Mulailah dengan jalan kaki 10 menit, lalu ulangi dua atau tiga kali sehari,” ucapnya. Setelah terbiasa, kita bisa menambahkan kecepatan pada langjkkah kaki kita agar aktivitas fisik yang kita lakukan lebih intens. “Aktivitas fisik apa pun bisa kita lakukan. Yang terpenting, tubuh bergerak dan kurangi duduk,” ucap salah satu member situs slot gacor hari ini.

3. Konsumsi Makanan Sehat

Asupan makanan yang dikonsumsi nyatanya akan sangat berpengaruh pada kondisi tubuh, termasuk pada kesehatan. Maka dari itu, konsumsi makanan sehat bisa menjadi salah satu cara untuk membantu menurunkan risiko penyakit kronis. Disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk buah dan sayuran.

4. Kelola Stress

Mengelola stres dengan baik bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko penyakit kronis. Sebab, stres disebut bisa memengaruhi kondisi tubuh, mengganggu mood, hingga menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan penyebab penyakit.

5. Berhenti Merokok

Kebiasaan merokok menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit jangka panjang, terutama pada paru-paru. Paparan zat dalam rokok juga bisa memengaruhi kondisi organ dan pembuluh yang ada di tubuh. Selain berhenti merokok, pola hidup sehat lain yang harus diterapkan untuk menurunkan risiko penyakit kronis adalah membatasi atau berhenti konsumsi minuman beralkohol. Sebab, hal ini bisa memicu kerusakan pada organ tubuh jika dilakukan secara berlebihan.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui mengenai Kesehatan Mental terhadap penyakit kronis , selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Efek Penyakit Kronis Ke Gangguan Kesehatan Mental

Efek Penyakit Kronis Ke Gangguan Kesehatan Mental

Efek Penyakit Kronis Kepada Kesehatan Mental Pengidapnya

 

Warassehat.com – Gangguan Kesehatan Mental adalah gangguan yang dapat mempengaruhi pemikiran, mood, dan perilaku seseorang. Setiap orang berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental, salah satu faktor tersebut yaitu risiko penyakit fisik kronis. Pasien dengan penyakit fisik yang parah memiliki gangguan mental setidaknya dua kali lebih banyak dari populasi umum. Dari seluruh pasien rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit sebanyak 20 – 40% mengalami gangguan jiwa.

Kawasan Asia, selama 12 tahun terakhir, prevalensi gangguan jiwa terus meningkat. Di Jepang, prevalensi gangguan mental berat 1,5%, gangguan mental sedang 4,1%, dan gangguan mental ringan 3,2%. Di Indonesia, prevalensi ganguan mental emosional dari data 30 provinsi di Indonesia pada penduduk usia 15 tahun keatas sebesar 11,6%, pada laki-laki 9,0% dan pada perempuan 14,0%.

Gangguan emosional merupakan gejala-gejala dari gangguan neurotik. Gangguan mental diketahui berhubungan dengan faktor psikis serta keadaan sosio-ekonomi-kultural seperti umur, sex, status kawin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan status ekonomi. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan 140 dari 1000 anggota rumah tangga yang berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan emosional.

Pentinya Membangun Kesehatan Mental Ke Pengidap Penyakit Kronis

Pembangunan kesehatan bertujuan tercapainya kemampuan hidup sehat yaitu fisik, mental dan sosial bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif. Penyakit infeksi masih merupakan masalah utama di negara berkembang diikuti dengan penyakit degeneratif. Sebagimana Profil Indonsia menunjukkan penyakit kronis menduduki 10 besar persentase rawat jalan dan rawat inap Rumah Sakit di Indonesia.

Menurut situs slot gacor gampang menang jackpot ternyata di samping masalah-masalah penyakit tersebut sejak tahun 1992 masalah kesehatan jiwa menjadi perhatian dunia. Gangguan mental menyebabkan dampak yang jauh lebih besar dari yang diperkiraan dimana merupakan 11,5% dari semua DALYs (disability-adjusted life years) yaitu hilangnya kualitas hidup pada tahun 1998 atau merupakan masalah kesehatan kedua setelah penyakit infeksi dan parasit.

Jenis-Jenis Penyakit Kronis

Gagal Jantung

Gagal jantung adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jantung tidak mampu lagi melakukan fungsinya untuk memompa darah dan oksigen secara memadai ke seluruh organ dalam tubuh.

Stroke

Stroke adalah kerusakan pada jaringan otak yang disebabkan oleh gangguan pada suplai darah yaitu terputusnya aliran darah ke bagian otak.

Diabetes

Diabetes yaitu kondisi kesehatan kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh mengubah makanan menjadi sumber energinya. Kondisi ini membuat sebagian besar makanan akan dipecah menjadi glukosa dan dilepaskan ke aliran darah sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Cara Mengobati Penyakit Kronis

Cara mengobati apa itu penyakit kronis tergantung dari jenisnya masing-masing. Biasanya dokter akan memberikan obat atau melakukan tindakan agar gejalanya tidak semakin parah.

1. Membatasi Aktivitas

Pengobatan penyakit jantung dilakukan untuk meredakan gejalanya dan meningkatkan fungsi dari jantung itu sendiri. Dokter mungkin akan melakukan operasi jika kondisi jantung memang sudah mengalami kerusakan serius.

2. Mengubah Pola Makan

Saat kalian mengalami penyakit kronis diabetes, dokter mungkin akan meresepkan obat sebagai pengontrol gula darah. Selain itu, dokter juga akan menyarankan kepada Moms untuk mengubah pola makan.

3. Kemoterapi

Jika kalian mengalami kanker, mungkin akan dirujuk ke ahli onkologi atau dokter spesialis kanker. Nantinya, anda nantinya juga akan menjalani berbagai prosedur pengobatan, seperti operasi biopsi untuk mendeteksi jenis kanker lewat jalur operasi.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui mengenai Penyakit Gagal Ginjal , selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Bahaya Penyakit Gagal Ginjal

Bahaya Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal

Warassehat.comPenyakit Gagal Ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu pertahun. Masyarakat perlu mewaspadai penyakit tersebut dengan melakukan pencegahan sedini mungkin dan mengenali ciri-ciri dari penyakit ginjal.

Ginjal berfungsi untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh. Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal, pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin sedangkan pembuangan dari hati itu melalui anus.

Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai keseimbangan cairan, misal saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil, tapi kalau suhu udara panas tubuh akan merasa kekurangan cairan.

Penyebab Gagal Ginjal

Lalu apa yang menjadi penyebab gagal ginjal dapat terjadi? Umumnya, penyebab gagal ginjal yaitu masalah kesehatan lainnya. Berbagai masalah tersebut nantinya akan menyebabkan kerusakan pada ginjal secara bertahap. Pada umumnya, masalah kesehatan yang menjadi penyebab gagal ginjal yaitu hipertensi dan diabetes. Selain diabetes dan hipertensi, ternyata penyebab gagal ginjal juga dapat dibedakan berdasarkan jenisnya.

1. Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut merupakan penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak dalam waktu yang singkat. Beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut yaitu sebagai berikut.

  • Tekanan darah tinggi.
  • Masalah pada saluran kemih.
  • Darah rendah yang disebabkan kondisi lain seperti serangan jantung.
  • Pembengkakan pada ginjal yang disebabkan oleh reaksi terhadap obat atau infeksi tertentu.

2. Gagal Ginjal Kronis

Berbeda dengan jenis yang sebelumnya, gagal ginjal kronis terjadi secara perlahan dan permanen. Beberapa hal yang menyebabkan gagal ginjal kronis di antaranya sebagai berikut.

  1. Infeksi ginjal
  2. Hipertensi
  3. Diabetes
  4. Saluran kemih yang tersumbat
  5. Penyakit lupus

Cara Mencegah Gagal Ginjal

Setelah mengetahui apa saja penyebab gagal ginjal, hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya yaitu cara mencegah gagal ginjal. Hal ini tentu penting untuk dilakukan, pasalnya ginjal merupakan salah satu organ yang sangat penting dalam tubuh manusia. Lantas bagaimana cara mencegah gagal ginjal tersebut? Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang bisa menyehatkan ginjal sehingga dapat mencegah gagal ginjal.

Pola Makan Sehat

Hal pertama yang perlu Anda lakukan dalam mencegah terjadinya gagal ginjal yaitu dengan menerapkan pola makan sehat. Sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab gagal ginjal yaitu diabetes dan hipertensi. Dalam hal ini, kedua masalah kesehatan tersebut dapat dihindari apabila Anda menerapkan pola makan sehat. Anda bisa menerapkan pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah buahan, mengurangi asupan garam, hingga membatasi protein yang masuk ke dalam tubuh.

Perbanyak Air Minum

Walaupun terlihat sederhana, minum air putih yang banyak ternyata memiliki efek yang sangat besar. Pasalnya, kebutuhan air putih dalam tubuh yang tercukupi dapat membantu melancarkan proses penyaringan darah serta membuang limbah beracun. Tidak hanya itu, mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh juga akan membantu menjaga keseimbangan air dan juga mineral di dalam tubuh.

Berhenti Merokok

Cara mencegah gagal ginjal yang selanjutnya yaitu dengan menghentikan kebiasan merokok. Pasalnya, kandungan yang ada di dalam rokok telah terbukti menyebabkan kerusakan pada tubuh. Zat beracun yang ada di dalam rokok dapat menyebabkan aliran darah menjadi terhambat. Kondisi ini dapat menyebabkan jantung bekerja terlalu keras sehingga meningkatkan risiko hipertensi. Oleh karena itu, sebaiknya Anda segera menghentikan kebiasan merokok.

Olahraga Rutin

Olahraga dapat memberikan manfaat secara menyeluruh pada tubuh termasuk ginjal. Hal ini karena olahraga dapat mengendalikan tekanan darah, kadar kolesterol dan juga glukosa di dalam tubuh. Olahraga yang dilakukan pun tidak perlu olahraga berat, cukup dengan beberapa aktivitas fisik yang mudah dilakukan seperti bersepeda, dan jalan santai

Membatasi Alkohol

Cara mencegah gagal ginjal yang selanjutnya yaitu dengan membatasi konsumsi alkohol. Hal in karena alkohol memiliki efek diuretik yang akan meningkatkan produksi urine. Ketika produksi urine berlebih, maka ginjal akan mengalami kesulitan dalam mengatur aliran urine dan juga cairan tubuh. Apabila kondisi seperti ini terjadi, maka tubuh mengalami ketidakseimbangan cairan yang menyebabkan dehidrasi.

Nah itulah beberapa informasi mengenai penyebab gagal ginjal dan juga cara mencegahnya. Layaknya kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Oleh karena itu, mulailah untuk menjaga kesehatan ginjal sejak sekarang sebelum Anda terlanjur mengalami gagal ginjal, sebab kesehatan itu mahal harganya jadi mari menjaga kesehatan bersama sama dengan benar ya sobat.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui mengenai Penyakit Diabetes Melitus, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Apa Itu Penyakit Diabetes Melitus?

Apa Itu Penyakit Diabetes Melitus?

Penyakit Diabetes Melitus

Warassehat.com – Diabetes Melitus merupakan penyakit yang dapat menyerang semua golongan usia, termasuk anak muda. Kondisi ini terbagi ke dalam dua jenis, tipe-1 dan tipe-2. Diabetes melitus tipe-1 terjadi karena penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes melitus tipe-2 muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh.

Apa Itu Diabetes Melitus?

Diabetes melitus (atau biasa disebut diabetes saja) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah. Kondisi ini juga sering disebut sebagai penyakit gula atau kencing manis. Gula yang berada di dalam darah seharusnya diserap oleh sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi. Insulin adalah hormon yang bertugas untuk membantu penyerapan glukosa dalam sel-sel tubuh untuk diolah menjadi energi, sekaligus menyimpan sebagian glukosa sebagai cadangan energi.

Penyebab Diabetes di Usia Muda

Di usia muda, kebanyakan orang cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat. Sebagai contoh, banyak anak muda yang lebih menyukai fast food dan makanan-makanan manis seperti donat, kue, hingga minuman boba dibandingkan mengonsumsi makanan sehat. Jika kebiasaan tersebut tidak diubah, bukan tidak mungkin Anda akan menderita diabetes militus di usia muda.

Ketika mengonsumsi gula secara berlebihan, terjadi peningkatan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Lonjakan kadar gula darah kemudian tak bisa terhindarkan dan memicu penyakit diabetes melitus tipe-2. Selain pola makan, faktor seperti usia, berat badan, genetik, dan gaya hidup juga turut berperan dalam berkembangnya penyakit ini.

Tanda & Gejala

Apa saja tanda dan gejala diabetes melitus?

Penyakit kencing manis sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Banyak orang yang tidak sadar sudah lama memiliki diabetes melitus karena tidak ada gejala yang mengganggu.

Meski begitu, gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul lebih cepat dibandingkan dengan tipe 2 yang cenderung memburuk perlahan-lahan.

Berikut beberapa tanda dan gejala khas penyakit diabetes melitus yang perlu Anda ketahui:

1. Sering merasa haus atau lapar
2. Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam (poliuria)
3. Lemah, lesu, dan tidak bertenaga
4. Sering mengalami infeksi, misalnya infeksi kulit, vagina, sariawan, atau saluran kemih
5. Luka diabetes sulit sembuh
6. Pandangan kabur
7. Gatal pada kulit, terutama pada lipatan paha atau daerah vagina
8. Berat badan turun tiba-tiba

Cara Menangani Diabetes

Cara menangani diabetes di usia muda harus disesuaikan dengan jenisnya. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah Anda tetap berada dalam batas normal. Beberapa cara yang bisa dijadikan pilihan untuk mengatasi diabetes, di antaranya

1. Suntikan Insulin

Bagi penderita diabetes tipe-1, suntikan insulin merupakan obat utama karena tubuh mereka tidak mampu memproduksinya.

Ada empat jenis insulin yang dapat digunakan oleh penderita diabetes. Masing-masing jenis dibedakan berdasarkan seberapa cepat cairan tersebut bekerja dan berapa lamakah efeknya bertahan dalam tubuh.

Jenis-jenis insulin yang bisa digunakan, meliputi:

– Rapid-acting insulin: bekerja 15 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 3-4 jam
– Regular (short-acting) insulin: bekerja 30-60 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 5-8 jam
– Intermediate-acting insulin: bekerja 1-2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan 14-16 jam
– Long-acting insulin: bekerja 2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan hingga 24 jam
– Ultra long-acting insulin: bekerja 6 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan sekitar 36 jam
– Insulin campuran: kombinasi antara intermediate-acting insulin dan short-acting insulin
– Tak seperti tipe-1, penderita diabetes tipe-2 hanya membutuhkan suntikan insulin ketika kadar gula darah melebih batas normal dan tidak dapat dikendalikan melalui pola makan sehat atau konsumsi obat-obatan.

2. Obat – Obatan

Orang yang mengalami penyakit kencing manis umumnya tidak mampu menggunakan insulin yang ada sebagaimana mestinya.

Tak semua orang dengan penyakit gula memerlukan obat. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin hanya meminta pasien untuk mengubah gaya hidupnya agar menjadi lebih sehat, seperti rutin berolahraga dan menjalani diet khusus.

Nah, ketika kedua cara tersebut tidak cukup, barulah dokter akan meresepkan sejumlah obat diabetes melitus untuk membantu menurunkan gula darah. Beberapa obat diabetes melitus yang sering diresepkan dokter adalah:

1. Metformin
2. Pioglitazone
3. Obat golongan sulfonilurea
4. Agonis
5. Repaglinide
6. Acarbose
7. Sitagliptin
8. Nateglinide

3. Menjalani Pola Hidup Sehat

Jika Anda mengalami diabetes tipe 2, pengobatan utama yang biasanya dianjurkan dokter adalah mengubah pola hidup. Perubahan gaya hidup ini biasanya meliputi pola makan sehat dan olahraga secara teratur. Pola makan yang diterapkan juga bisa berupa memilih makanan yang rendah gula.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui mengenai Gaya Hidup Tak Sehat, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Gaya Hidup Tidak Sehat Bisa Picu Penyakit Kronis

Gaya Hidup Tidak Sehat Bisa Picu Penyakit Kronis

Gaya Hidup Tak Sehat Picu Penyakit Kronis

Warassehat.com – Gaya hidup kurang sehat, seperti jarang berolahraga atau makan sembarangan, berpotensi menimbulkan penyakit kronis. Penyakit ini makin sering menyerang orang-orang muda di kelompok usia produktif, akibat terlalu sibuk bekerja sehingga kurang memerhatikan kondisi kesehatan.

Penyakit Kronis adalah gangguan kesehatan yang berlangsung lama, biasanya lebih dari 1 tahun. Kebanyakan penyakit kronis disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Jenis penyakit ini sering tidak disadari sampai kondisinya sudah terlanjur parah, dan tidak jarang berujung pada kematian. Penyakit kronis juga diketahui merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit COVID-19.

Penyakit Kronis yang Bisa Menyerang Kelompok Usia Produktif

Ada tiga jenis penyakit kronis yang sering terjadi pada kelompok usia produktif, yaitu usia antara 25–50 tahun. Keempat penyakit kronis tersebut adalah:

1. Hipertensi

Pada tahun 2018, jumlah penderita hipertensi berusia produktif di Indonesia mencapai 34,1 persen. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 25,8 persen. Umumnya, hipertensi disebabkan oleh penuaan. Namun, akhir-akhir ini hipertensi juga banyak dialami oleh kelompok usia produktif yang tergolong masih muda, akibat masalah metabolisme, seperti obesitas. Biasanya, masalah metabolisme diawali oleh gaya hidup yang tidak sehat, misalnya jarang berolahraga. Meski tidak selalu menimbulkan gejala atau keluhan, hipertensi yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan penderitanya mengalami komplikasi, seperti stroke, gangguan ginjal, dan gagal jantung.

2. Stroke

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke jaringan otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam. Penderita stroke dalam kelompok usia produktif di Indonesia pada tahun 2018 mengalami peningkatan hingga 10,9 persen. Meskipun jumlah penderitanya masih jauh lebih sedikit daripada penderita hipertensi, stroke dapat menimbulkan gejala sisa yang jauh lebih merugikan, seperti kelumpuhan dan gangguan bicara (afasia), serta berbagai komplikasi stroke yang bisa berakibat fatal.

3. Diabetes

Diabetes atau kencing manis ada di urutan ketiga dalam daftar penyakit kronis yang paling banyak dialami oleh kelompok usia produktif di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan menyebabkan penderitanya mudah haus dan lapar, serta sering buang air kecil. Sama seperti penyakit kronis lainnya, diabetes sebenarnya bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti rajin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, serta menjaga berat badan ideal.

Definisi Penyakit Kronis

Penyakit kronis disebut-sebut menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Definisi penyakit kronis menurut WHO (World Health Organization) adalah penyakit yang terjadi dengan durasi panjang yang pada umumnya berkembang secara lambat serta terjadi akibat faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku. Faktanya, 80% orang dewasa yang berusia 65 tahun dan lebih tua memiliki setidaknya satu kondisi kronis, sementara 68% memiliki dua atau lebih.

Tetapi tidak bisa dipungkiri penyakit kronis juga dapat menyerang seseorang sejak usia muda. Hal ini dapat terjadi akibat perubahan gaya hidup modern yang semakin tidak sehat. Penyakit kronis akan sangat mengganggu aktivitas hidup sehari-hari penderitanya. Mengenali lebih dalam penyakit kronis itu sendiri menjadi langkah awal untuk dapat mencegahnya terjadi. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis penyakit kronis yang perlu Anda ketahui.

Cara Mencegah Penyakit Kronis

Untuk mencegah penyakit kronis, tentunya Anda harus menerapkan pola hidup yang sehat, yaitu dengan rutin berolahraga, aktif bergerak, makan makanan yang sehat, cukup minum air putih, dan beristirahat yang cukup. Namun, masalah yang disebabkan penyakit kronis tidak hanya pada keadaan fisik penderitanya. Menderita penyakit kronis juga bisa sangat membebani kondisi finansial.

Untuk mendapatkan pengobatan terbaik, biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Ditambah lagi, proses perawatan dan pemulihan jangka panjang juga memerlukan biaya yang cukup besar. Misalnya saja, perawatan untuk penyakit kronis yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), biaya pengobatan yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp150 juta atau bahkan lebih.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui mengenai Obat Herbal Untuk Sakit Paru-Paru Untuk Penyakit Kronis, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Rekomendasi Penyembuhan dan Obat Herbal Untuk Penyakit Paru Kronis

Rekomendasi Penyembuhan dan Obat Herbal Untuk Penyakit Paru Kronis

Penyakit Paru – Paru Obstruktif Kronis

Warassehat.com – “Setelah didiagnosis penyakit paru obstruktif kronis, kamu perlu menjalani pengobatan yang dianjurkan oleh dokter. Jika kamu mencari Pengobatan Herbal Paru-Paru, pengobatan ini hanya sekedar pelengkap dan bukan sebagai pengobatan alternatif. Nah, tanaman-tanaman herbal di bawah ini dianggap mampu meringankan PPOK.” Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia. Pasalnya, sebanyak 3,23 juta orang meninggal karena PPOK pada tahun 2019. PPOK adalah penyakit kronis atau jangka panjang yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas. Sebagian besar kasus PPOK disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Seseorang yang telah didiagnosis mengidap PPOK direkomendasikan untuk berhenti merokok secepatnya dan menjalani perawatan. Perawatan penyakit paru obstruktif kronis berfokus untuk meringankan gejala dan mencegah risiko komplikasi. Dalam beberapa kesempatan sebagian orang mungkin mencari pengobatan alternatif menggunakan obat herbal untuk mengatasi PPOK. Nah, berikut beberapa tanaman herbal yang diyakini mampu meringankan gejala penyakit paru obstruktif kronis.

Obat Herbal untuk Atasi PPOK

Sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukan kalau obat herbal dapat mengobati PPOK. Jika kamu sedang mempertimbangkan pengobatan herbal untuk mengobati PPOK, perlu diingat bahwa pengobatan herbal tetap tidak menjamin kesembuhan PPOK. Ketika digunakan, obat herbal hanya menjadi pelengkap, bukan alternatif. Artinya, obat-obatan ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan medis yang direkomendasikan oleh dokter. Melansir dari beberapa sumber, berikut tanaman-tanaman herbal yang bisa kamu coba untuk membantu pengobatan penyakit paru obstruktif kronis:

1. Echinacea

hinacea adalah salah satu jenis bunga yang masih satu famili dengan bunga aster atau daisy. Sejak zaman dahulu, echinacea sering digunakan untuk mencegah infeksi saluran pernapasan atas akibat flu. Kemudian sebuah studi meneliti khasiat echinacea untuk meringankan PPOK yang menginfeksi saluran pernapasan atas. Hasilnya ternyata positif, echinacea yang dikombinasikan dengan mikronutrien mampu meringankan gejala PPOK.

2. Ginseng

Pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa ginseng mampu mengatasi segala penyakit karena efek antiinflamasi dan antioksidannya. Namun, masih butuh penelitian lebih lanjut terkait penggunaan ginseng untuk mengatasi penyakit paru obstruktif kronis.

Adapun efek samping yang harus diwaspadai saat menggunakan pengobatan ini seperti sakit kepala, masalah pencernaan, dan masalah tidur. Ginseng juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah sehingga kamu perlu bicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

3. Jahe

Temu-temuan yang satu ini sangat mudah kamu dapatkan karena sering dijadikan bumbu masakan. Jahe juga dianggap sangat bermanfaat bagi kesehatan paru-paru karena mengandung antioksidan kuat dan antibiotik alami untuk membantu tubuh melawan infeksi. Jahe juga dapat membantu menghilangkan hidung tersumbat serta meredakan sakit tenggorokan.

4. Timi

Thyme atau timi kerap digunakan untuk bumbu masakan. Nah, ternyata daun ini juga bisa bertindak sebagai dekongestan dan antioksidan yang mampu mengobati masalah pernapasan lo. Satu studi menemukan bahwa penggunaan ekstrak timi dapat membantu membersihkan lendir dari saluran nafas. Perlu diketahui bahwa PPOK seringkali menghasilkan lendir yang menyumbat saluran napas sehingga membuat pengidapnya kesulitan bernapas.

5. Kunyit

Kandungan kurkumin yang terdapat dalam kunyit memiliki sifat antiinflamasi sehingga diyakini mampu mengurangi peradangan saluran napas. Para peneliti menemukan bahwa pengidap PPOK yang mengonsumsi kurkumin melalui makanan mereka ternyata dapat mengurangi peradangan di saluran udara.

6. Daun Mint

Saat ini juga daun mint tetap dijadikan sebagai obat alami yang bermanfaat untuk meredakan gejala gangguan lambung, seperti maag, nyeri ulu hati, perut kembung, dan mual.

Daun mint membantu merilekskan otot perut yang sakit karena perut kembung dengan mendorong keluar gas yang ada di lambung. Namun, untuk penderita GERD, sebaiknya hindari mengonsumsi daun mint, ya.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui mengenai Bahaya Diabetes, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Ketahui Bahaya Diabetes dan Gejala Awalnya

Ketahui Bahaya Diabetes dan Gejala Awalnya

Bahaya Diabetes

Warassehat.com – Membangun kesadaran terhadap bahaya diabetes harus menjadi perhatian semua orang. Caranya, dengan mengenali ciri-ciri gejala gula darah tinggi, biar semakin waspada komplikasi penyakit diabetes. Maklum, banyak orang termasuk penderita diabetes yang tidak menyadari ciri-ciri atau gejala saat kadar gula darah melonjak tinggi. Padahal sebenarnya, banyak ciri-ciri gula darah tinggi yang tak jarang membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Dan wajib kalian ketehui Perbedaan Penyakit Kronis dan Penyakit Akut yang kita infomasikan. Penyakit diabetes atau kencing manis tidak hanya menyerang tubuh sendirian, namun juga bisa menimbulkan komplikasi. Ada berbagai penyakit yang muncul akibat dari kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh.

Pentingnya Mengetahui Bahaya Diabetes Sebelum Terlambat

Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur, penyakit diabetes melitus (DM) ini terbagi pada 2 type yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1 biasanya terjadi karena kelainan atau bawaan lahir. Sedangkan tipe 2 adalah terjadi saat dewasa dan berhubungan dengan pola hidup. Nah, orang dengan risiko terkena diabetes perlu mengecek kadar gula darah secara teratur. Soalnya, kadar gula darah tinggi secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan saraf. Melansir Everyday Health, American Diabetes Association (ADA) mencatat, seseorang dianggap memiliki kadar gula darah tinggi jika:

  • Gula darah puasa atau sebelum makan: di atas atau sebesar 126 mg/dL
  • Gula darah dua jam setelah makan: di atas atau sebesar 200 mg/dL
  • Hemoglobin A1C (HbA1C): di atas atau sebesar 6,5

Gejala Awal Diabetes

Bahaya diabetes yang tak boleh disepelekan Penyakit diabetes sering kali ditandai dengan gula darah tinggi. Saat gula darah ini melonjak, gejala diabetes yang bisa dirasakan penderitanya di antaranya:

  1. Sering lapar
  2. Sering haus
  3. Berat badan turun tanpa sebab jelas
  4. Sering kencing Penglihatan kabur
  5. Mudah lelah
  6. Luka sulit sembuh

Diabetes atau penyakit gula masih menjadi salah satu penyakit kronis yang berbahaya. World Health Organization (WHO) pada Juni 2020 silam melansir data tentang bahaya diabetes, di mana hampir setengah penyebab kematian orang sebelum usia 70 tahun pada tahun 2016, berhubungan dengan kadar gula darah yang tinggi, dan sebanyak 1,6 juta kematian disebabkan oleh diabetes. Sebelum terkena penyakit ini, mari kenali penyakit gula dan cara pencegahannya.

Tips dan Cara Mencegah Diabetes

Untuk mencegah diabetes, maka seorang perlu melakukan beberapa langkah berikut:

1. Mengurangi berat badan

Obesitas akan membuat seseorang 20-40 kali lipat terkena penyakit gula dibanding mereka yang berat badannya normal. Jadi, mengurangi 7%-10% berat badan akan menurunkan 50% risiko seseorang terkena diabetes.

2. Olahraga secara teratur

Salah satu cara yang ampuh dalam mengontrol berat badan ialah dengan rutin berolahraga. Membuat otot bekerja akan meningkatkan kemampuan sel-sel tubuh menggunakan insulin dan menyerap glukosa. Banyak gerak juga akan memberi tekanan rendah pada se-sel pembuat hormon insulin. Jurnal Harvard TH Chan School of Public Health menyebutkan, berolahraga minimal 30 menit setiap hari akan menurunkan 30% risiko diabetes.

3. Pola hidup sehat

Untuk mengontrol kadar gula darah, pengobatan diabetes melitus, baik terapi insulin, obat-obatan medis, maupun bahan alami, tetap perlu dibarengi dengan pola hidup sehat. Pola hidup sehat bahkan menjadi pilar utama dalam pengobatan diabetes tipe 2.

Jika mengalami diabetes tipe 2 dan masih tahap awal, biasanya dokter akan meminta Anda mengubah pola hidup dulu sebelum minum obat-obatan. Pasien diabetes bisa melakukan beberapa kebiasaan sehat berikut untuk mengontrol gula darahnya.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk kedalam Bahaya Diabetes lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Perbedaan Penyakit Kronis dan Penyakit Akut

Perbedaan Penyakit Kronis dan Penyakit Akut

Penyakit Kronis dan Penyakit Akut

Warassehat.com – Kronis dan akut merupakan istilah yang merujuk pada kondisi suatu penyakit. Meski terlihat sama, ternyata keduanya merupakan kondisi yang berbeda, bahkan tidak semua orang mengerti perbedaan maksud dari kedua istilah tersebut. Jadi, jangan sampai salah, ya! Yuk, ketahui perbedaan dari kronis dan akut di sini.

Jangan Sampai Salah, Ini Bedanya Penyakit Kronis dan Akut

Penyakit kronis mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam kurun waktu lama atau terjadi secara perlahan-lahan. Penyakit kronis juga berpotensi menjadi penyakit serius yang berbahaya jika tidak ditangani dengan segera. Penyakit kronis juga dapat diartikan dengan penyakit yang bisa saja timbul sewaktu-waktu, secara berulang, dalam waktu yang lama, dan dapat bertambah parah dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan penyakit akut mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, tetapi ketika muncul menimbulkan serangan dalam waktu cepat dan berbahaya. Penyakit akut juga dapat diartikan dengan penyakit yang terjadi secara mendadak, dalam waktu singkat, dan biasanya merupakan indikasi penyakit yang serius seperti halnya Penyakit Stroke yang terbilang kedalam penyakit berbahaya.

Penyakit yang Tergolong dalam Penyakit Kronis

Selain dari durasi waktunya, penyakit kronis menyebabkan adanya penurunan kondisi pengidapnya secara bertahap. Karena penyakit kronis merupakan indikasi penyakit yang berbahaya, seseorang dengan penyakit kronis bisa saja kehilangan nyawa. Beberapa penyakit yang tergolong dalam penyakit kronis, antara lain:

Penyakit Kanker

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini kemudian akan merusak sel normal di area sekitarnya. Penyakit kanker menjadi penyakit berbahaya yang menyebabkan kehilangan nyawa, karena pada awal perkembangannya penyakit ini tidak menimbulkan gejala apapun sampai mencapai stadium lanjut.

Penyakit Gagal Jantung

Gagal jantung merupakan salah satu penyakit yang tergolong kronis yang memengaruhi kemampuan otot jantung dalam memompa darah. Penyakit ini disebabkan oleh adanya penumpukan cairan yang menghambat kerja otot jantung, sehingga tidak dapat memompa darah secara maksimal.

Penyakit yang Tergolong dalam Penyakit Akut

Penyakit akut merupakan penyakit yang timbul secara mendadak, cepat mengalami perkembangan, dan membutuhkan penanganan dengan segera. Beberapa penyakit yang tergolong dalam penyakit akut, antara lain:

Penyakit Asma

Serangan asma bisa terjadi kapan saja dan berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Tanda-tanda dari serangan asma meliputi sulit bernapas, batuk terus-menerus, napas pendek, napas berbunyi atau mengi, otot leher dan dada yang mengencang, wajah pucat, berkeringat, perasaan cemas, serta panik. Selama serangan asma terjadi, lapisan saluran pernapasan akan mengalami pembengkakan, meradang, dan produksi lendir berlebih.

Penyakit Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue. Pengidap demam berdarah akan ditandai dengan gejala demam yang disertai dengan nyeri sendi dan otot yang parah, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, lemas dan munculnya ruam kemerahan. Jika mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter, ya! Karena jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, penyakit ini bisa saja mengancam nyawa pengidapnya.

Penyakit dibedakan menjadi akut dan kronis berdasarkan lama perkembangan penyakitnya, bukan berdasarkan tingkat bahayanya. Baik penyakit akut maupun kronis sama-sama perlu diperiksakan ke dokter dan ditangani dengan tepat, agar penyakit tersebut tidak bertambah parah dan menimbulkan komplikasi atau bahkan kematian.

Tips Menghadapi Penyakit Kronis

Saat harus beradaptasi dengan penyakit kronis, berikut ini beberapa tips yang perlu Anda perhatikan:

Kenali Penyakit

Pertama dan yang paling utama, Anda perlu mengenali diagnosis penyakit kronis yang dialami. Tak sekedar mengetahui nama, tapi juga gejala dan tanda-tandanya, serta bagaimana pengobatan dan perawatannya.

Anda juga perlu mencari tahu tentang faktor risiko yang dapat memperberat penyakit, hingga tanda-tanda bahaya yang sebaiknya menjadi peringatan untuk segera berobat ke dokter.

Kenali Diri

Setelah mengenal penyakit yang dialami, Anda juga harus menelaah kondisi tubuh sendiri. Meski terdiagnosis dengan penyakit yang sama, kondisi tiap penderita dapat sangat berbeda. Sehingga, penting untuk mengenali karakteristik penyakit, khususnya pada diri Anda sendiri.

Kenali apa saja hal yang dapat meringankan atau malah memperberat gejala penyakit. Kenali juga setiap obat yang dikonsumsi; mana yang memberikan efek samping dan mana yang tidak.

Bangun Sistem Pendukung

Memiliki support system yang baik sangat penting untuk membantu Anda menjalani kehidupan sebagai penderita penyakit kronis. Sistem dan lingkungan pendukung, termasuk juga di dalamnya adalah dokter, perawat, guru, dan berbagai pihak selain keluarga dan sahabat Anda.

Selain penyakit tersebut masih banyak penyakit yang termasuk kedalam Penyakit Kronis lainnya dan juga ada yang wajib perlu kalian ketahui, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.

Mengetahui Bahaya Penyakit Usus Buntu

Mengetahui Bahaya Penyakit Usus Buntu

Penyakit Usus Buntu

 

Warassehat.com – Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks, yaitu organ berbentuk kantong berukuran 5–10 cm yang tersambung ke usus besar. Kondisi ini umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah. Radang usus buntu paling sering menyerang kelompok usia 10–30 tahun. Meskipun demikian, usus buntu juga dapat dialami oleh anak-anak dan remaja. Penyakit atau peradangan pada usus buntu juga disebut sebagai apendisitis. Jika dibiarkan, Penyakit Usus Buntu dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah. Kondisi tersebut dapat menimbukan nyeri hebat yang bisa berakibat fatal.

Penyebab Penyakit Usus Buntu

Penyakit usus buntu terjadi akibat infeksi di rongga usus buntu. Akibatnya, bakteri berkembang dengan cepat sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak, dan bernanah. Penyebab penyakit usus buntu belum dapat dipastikan. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu, yaitu:

  1. Hambatan di pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras
  2. Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya
  3. Penyumbatan rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis
  4. Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease
  5. Cedera di perut

Selain faktor-faktor di atas, ada mitos yang menyatakan bahwa makanan tertentu, seperti biji cabai, dapat menyebabkan usus buntu. Akan tetapi, kebenaran tentang hal tersebut belum terbukti secara pasti.

Pengobatan Penyakit Usus Buntu

Setelah pasien dipastikan menderita usus buntu, dokter akan langsung memberikan penanganan berupa:

Obat-obatan

Pada beberapa kasus usus buntu yang ringan, pasien dapat sembuh hanya dengan pemberian antibiotik sehingga operasi tidak perlu dilakukan. Namun, jika operasi diperlukan, dokter akan terlebih dahulu memberikan antibiotik melalui infus, untuk mengobati infeksi yang mengakibatkan radang usus buntu. Perlu diketahui, hingga saat ini penyakit usus buntu belum dapat diobati dengan pengobatan herbal apa pun, termasuk kunyit. Oleh sebab itu, daripada mencari pengobatan yang belum pasti benar, lebih baik mencari pertolongan medis guna menghindari terjadinya komplikasi dari radang usus buntu.

Dan masih banyak lagi obat untuk Penyakit Usus Buntu yang terdapat di warung atau pun di supermarket terdekat. Namun satu hal yang harus kalian ketahui, sebelum kalian meminum obat tersebut, kalian wajib memiliki resep dari dokter atau ahli khusus. Ataupun orang yang sudah pernah mengalami penyakit tersebut, sehingga kalian tidak asal dalam meminum obat yang memiliki dosis tinggi. Dan terdapat juga obat – obatan herbal yang memang sudah ada sejak daman dahulu untuk mengobati usus buntu ini.

Operasi

Pengobatan utama penyakit usus buntu adalah dengan operasi pengangkatan usus buntu, atau apendektomi. Pengangkatan usus buntu di sistem pencernaan tidak akan menyebabkan masalah jangka panjang, karena usus buntu juga tidak berperan penting pada orang dewasa. Ada dua cara dalam melakukan apendektomi, yaitu melalui laparoskopi atau operasi lubang kunci, dan bedah terbuka atau laparotomi. Kedua teknik bedah tersebut diawali dengan melakukan bius total pada pasien. Berikut ini adalah penjelasannya:

Laparoskopi

Operasi usus buntu dengan laparoskopi dilakukan dengan membuat beberapa sayatan sebesar lubang kunci di perut. Melalui sayatan tersebut, dokter akan memasukkan alat bedah khusus untuk mengangkat usus buntu.

Laparotomi

Laparotomi dilakukan dengan membedah perut bagian kanan bawah sepanjang 5–10 cm, dan mengangkat usus buntu. Bedah terbuka ini dianjurkan untuk penyakit usus buntu yang infeksinya telah menyebar keluar usus buntu, atau jika usus buntu sudah bernanah (abses). Sementara untuk kasus usus buntu yang sudah pecah dan menimbulkan abses, nanah harus dikeluarkan terlebih dahulu. Pelaksanaan apendektomi baru dapat dilakukan beberapa minggu kemudian setelah infeksi terkendali. Proses pemulihan setelah operasi laparoskopi lebih singkat dibandingkan setelah bedah terbuka.

Pasien dapat pulang dari rumah sakit beberapa hari pascaoperasi. Namun, jika terjadi komplikasi saat operasi, maka perawatan di rumah sakit dapat berlangsung lebih lama. Pada masa pemulihan, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri dan mengimbau pasien untuk menghindari aktivitas fisik yang berat sampai 3–5 hari setelah operasi laparoskopi, atau 10–14 hari jika pasien menjalani laparotomi.

Pencegahan Penyakit Usus Buntu

Meski cara mencegah usus buntu belum diketahui secara pasti, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya usus buntu, yaitu:

  • Meningkatkan asupan makanan sumber serat
  • Minum air putih dalam jumlah yang cukup
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

Dengan tangan yang kotor juga akan membuat Mata Bengkak, selain itu juga kami memberikan Cara Mengobatinya juga, dan dengan hadirnya kami, visi kami juga tentu saja akan menyehatkan Indonesia agar tidak mudah kena penyakit, apabila jika memang sudah terkena kami ada solusinya untuk kalian semua. Ingatlah selalu pepatah “Bersih Pangkal Sehat”. Salam Waras Salam Sehat. Salam WARASSEHAT.